Warning: session_start(): open(/home/beritaharianid/public_html/src/var/sessions/sess_c29e5f491e6fe57e9b1976d4b3ba0174, O_RDWR) failed: No space left on device (28) in /home/beritaharianid/public_html/src/bootstrap.php on line 59

Warning: session_start(): Failed to read session data: files (path: /home/beritaharianid/public_html/src/var/sessions) in /home/beritaharianid/public_html/src/bootstrap.php on line 59
25 Regu Ikuti Lomba Drama di SMKN 1 Amlapura - Media Berita Indonesia

25 Regu Ikuti Lomba Drama di SMKN 1 Amlapura

1 month ago 13
ARTICLE AD BOX
Temanya, Gema raya, gemilang bersama terampil berbudaya. Setiap regu, menampilkan cerita sesuai dengan idenya masing-masing, kebanyakan membawakan cerita rakyat Jayaprana dan Layonsari. Lomba berlangsung di halaman SMKN 1 Amlapura  Jalan Veteran Amlapura, Selasa (29/10) pagi hingga menjelang sore.

Setiap regu tampil antara 10 menit hingga 12 menit. Peserta yang tampil hanya mengikuti prolog yang telah direkam lalu diputar, mirip sendratari. Bahkan siswa dari Provinsi Papua yang sekolah di SMKN 1 Amlapura, turut ambil bagian bermain drama.

Regu kelas X AKC (asisten keperawatan caregiver) misalnya, melibatkan dua siswa dari Papua, W Ester Uopmabin dan Tersia Loni. "Saya berperan sebagai Patih Saunggaling yang membunuh Jayaprana," ujar Tersia Loni.

Dengan acara ikut bermain drama, Tersia Loni mengetahui ada cerita Jayaprana dan Layonsari di Bali. Gara-gara Jayaprana memiliki istri cantik namanya Layonsari, sang Raja Kalianget menyukai Layonsari.

selanjutnya sang raja menyusun siasat untuk membunuh Jayaprana, maka diutus Patih Saunggaling mengajak Jayaprana ke hutan Teluk Terima, Desa Sumber Klampok, Kecamatan Gerokgak, Buleleng atau 67 kilometer barat Singaraja. Di hutan itu, nyawa Jayaprana dihabisi, kisah kematian akhirnya didengar sang istri Layonsari, karena kesetiaannya dengan Jayaprana, Layonsari memilih bunuh diri.

Bertindak sebagai dewan juri, Made Dwi Suta Negara, Kadek Nuasri Astuti, dan I Nengah Semadi.

Anggota Dewan Juri I Nengah Semadi menilai, semua peserta telah terampil berbahasa. "Mereka telah latihan sebelumnya, agar berbahasa yang sesuai tata bahasanya, serta sesuai dengan gerak tari drama yang ditampilkan," jelasnya.

Ketua Panitia Ni Luh Diantari mengatakan, drama yang dibawakan peserta sesuai idenya masing-masing. Peserta yang memiliki kreativitasnya. "Rata-rata membawakan cerita rakyat yang selama ini telah dikenal di masyarakat dan melegenda salah satunya cerita percintaan tragis Jayaprana dan Layonsari," jelas Ni Luh Diantari siswi kelas XI AKC (asisten keperawatan caregiver) II.

Kegiatan bulan bahasa selama dua hari, untuk Rabu (30/10) melombakan pidato dan baca puisi. Kasek SMKN 1 Amlapura I Wayan Artana mengapresiasi antusias siswa, di dalam lomba drama, hingga mampu menghadirkan 25 regu. Dewan juri mesti kerja ekstra untuk memberikan penilaian, dari pagi hingga sore.

"Ini karya siswa yang kreatif, mampu menghadirkan seni drama, yang merupakan bagian penting untuk meningkatkan kualitas pembelajaran literasi," katanya.7k16
Read Entire Article