ARTICLE AD BOX
Berdasarkan hasil perhitungan sementara, paslon Adi-Cipta meraih 432 suara atau 85,9 persen. Sementara pesaingnya, Paslon Nomor Urut 2, I Wayan Suyasa-Putu Alit Yandinata (Suyadinata) hanya memperoleh 68 suara atau sekitar 13,5 persen.
Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) TPS 5 Pecatu, Nyoman Sukrasena mengungkapkan bahwa jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) di TPS tersebut mencapai 565 orang. Namun, tercatat ada 3 pemilih yang tidak terdaftar, meskipun mereka warga dengan KTP Desa Pecatu.
Keberadaan mereka sudah dikomunikasikan dengan pihak Badan Pusat Statistik (BPS) untuk memastikan hak suara mereka. Sukrasena juga mencatatkan tingkat partisipasi yang cukup tinggi di TPS 5 Pecatu, yakni mencapai 89,5 persen. Namun, ada beberapa pemilih yang tidak hadir pada hari pemungutan suara.
“Alasan tidak hadir itu perkiraan saya ada beberapa yang sakit, kedua karena pekerjaan, ketiga ada karya atau upacara agama, ada juga yang meluasan sebelum upacara pengabenan. Saya pastikan memang ada karya dan persiapan ngaben,” ujar Sukrasena dihubungi Rabu (27/11) sore.
Meski demikian, pihak KPPS memastikan bahwa surat suara yang telah digunakan langsung dihimpun, difotokopi dan dikirimkan ke Panitia Pemungutan Suara (PPS) dengan pengamanan dari aparat setempat. Untuk hasil di tingkat provinsi, pasangan calon gubernur dan wakil gubernur juga menunjukkan dominasi Paslon Nomor Urut 2, Wayan Koster-Nyoman Giri Prasta (Koster-Giri). Pasangan Koster Giri yang diusung PDIP dan koalisi meraih 337 suara (67 persen), sedangkan Paslon Nomor Urut 1, Made Muliawan Arya-Putu Agus Suradnyana memperoleh 156 suara (31 persen). ol3