Warning: session_start(): open(/home/beritaharianid/public_html/src/var/sessions/sess_3898a0ceb1f73234f4dcac64a8ace1ef, O_RDWR) failed: No space left on device (28) in /home/beritaharianid/public_html/src/bootstrap.php on line 59

Warning: session_start(): Failed to read session data: files (path: /home/beritaharianid/public_html/src/var/sessions) in /home/beritaharianid/public_html/src/bootstrap.php on line 59
Hemoroid atau Ambeien: Kapan Harus ke Dokter? - Media Berita Indonesia

Hemoroid atau Ambeien: Kapan Harus ke Dokter?

1 week ago 6
ARTICLE AD BOX
Pembengkakan ini dapat terjadi baik di dalam rektum (hemoroid interna) maupun di luar anus (hemoroid eksterna). Hemoroid merupakan masalah yang sangat umum dan seringkali berkaitan dengan gaya hidup, seperti kebiasaan mengejan saat buang air besar, kurangnya aktivitas fisik, serta pola makan yang rendah serat. Meskipun kondisi ini umumnya tidak berbahaya, hemoroid dapat menimbulkan gejala yang mengganggu, seperti rasa nyeri, gatal, atau perdarahan saat buang air besar. Jika tidak ditangani dengan tepat, hemoroid dapat menjadi lebih parah dan mempengaruhi kualitas hidup penderitanya.

Penyebab

Hemoroid terjadi akibat peningkatan tekanan pada pembuluh darah di sekitar anus, yang menyebabkan pembuluh darah tersebut membengkak dan meradang. Beberapa faktor yang berkontribusi terhadap peningkatan tekanan ini antara lain:

1. Mengejan saat Buang Air Besar: Konstipasi kronis sering kali menjadi penyebab utama hemoroid. Penderita konstipasi cenderung mengejan keras saat buang air besar, yang meningkatkan tekanan intra-abdominal dan memperburuk pembengkakan pada pembuluh darah rektal.

2. Kehamilan: Selama kehamilan, perubahan hormonal dan tekanan dari janin yang berkembang di rahim dapat menyebabkan pembengkakan pembuluh darah di area panggul, termasuk rektum dan anus. Hemoroid pada wanita hamil terjadi pada sekitar 25-35% wanita hamil.

3. Obesitas: Peningkatan berat badan meningkatkan tekanan pada pembuluh darah di daerah perut dan panggul, yang dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya hemoroid.

4. Usia: Seiring bertambahnya usia, jaringan ikat yang mendukung pembuluh darah di sekitar anus dan rektum dapat melemah, meningkatkan kecenderungan untuk mengalami hemoroid.

Gejala

Gejala hemoroid bervariasi tergantung pada lokasi dan tingkat keparahannya. Hemoroid dapat dibedakan menjadi dua jenis utama, yaitu hemoroid interna dan eksterna, yang masing-masing memiliki gejala khasnya.

1. Hemoroid Interna: Hemoroid jenis ini terletak di dalam rektum dan sering tidak menimbulkan rasa sakit karena area tersebut tidak memiliki banyak ujung saraf. Namun, hemoroid internal dapat menyebabkan perdarahan saat buang air besar, yang dapat dilihat sebagai darah merah cerah pada tinja atau kertas toilet. Hemoroid Interna ini terbagi dalam 4 derajat yaitu derajat I-IV.

2. Hemoroid Eksterna: Terletak di luar anus, hemoroid eksternal lebih sering menimbulkan rasa nyeri, gatal, atau pembengkakan. Penderita dapat merasakan adanya benjolan kecil di sekitar anus, yang dapat terasa sangat nyeri, terutama jika terjadi trombosis (penggumpalan darah) pada pembuluh darah tersebut.

Selain itu, penderita hemoroid dapat merasakan perasaan tidak nyaman atau "terjepit" di sekitar anus, serta gatal yang dapat mengganggu kegiatan sehari-hari.

Faktor Risiko dan Pencegahan

Selain faktor yang telah disebutkan, beberapa faktor risiko lain yang dapat memperburuk kondisi hemoroid antara lain diet rendah serat, kurangnya aktivitas fisik, dan kebiasaan duduk dalam waktu lama (misalnya, duduk lama di toilet atau di tempat kerja). Pencegahan hemoroid dapat dilakukan dengan:

- Mengonsumsi makanan kaya serat seperti buah, sayur, dan biji-bijian untuk mencegah konstipasi dan melancarkan pencernaan.

- Menjaga berat badan yang sehat untuk mengurangi tekanan pada pembuluh darah rektal.

- Olahraga teratur untuk meningkatkan fungsi pencernaan dan mencegah konstipasi.

- Menghindari mengejan berlebihan saat buang air besar.

Penanganan

Sebagian besar kasus hemoroid dapat diatasi dengan perubahan gaya hidup dan pengobatan rumahan. Namun, dalam beberapa kasus, prosedur medis mungkin diperlukan. Pengobatan hemoroid dapat dibagi menjadi beberapa pendekatan:

1. Perubahan Pola Makan dan Obat-obatan: Konsumsi serat yang cukup sangat dianjurkan untuk mencegah sembelit dan mengurangi gejala hemoroid. Suplemen serat seperti psyllium dapat membantu melunakkan tinja dan meminimalkan tekanan saat buang air besar. Selain itu, penggunaan salep atau krim topikal yang mengandung hidrokortison atau lidokain dapat membantu mengurangi rasa nyeri dan gatal.

2. Pengobatan Rumah: Perawatan rumah seperti kompres dingin dan mandi duduk dalam air hangat (sitz bath) dapat membantu meredakan rasa nyeri dan gatal.

3. Prosedur Medis: Jika pengobatan konservatif tidak efektif, prosedur medis dapat dipertimbangkan. Salah satu pilihan yang sering dilakukan adalah Rubber Band Ligation, yang melibatkan pemotongan pasokan darah ke hemoroid dengan menggunakan pita karet, menyebabkan hemoroid mengecil dan lepas. Prosedur lain termasuk skleroterapi (penyuntikan bahan kimia untuk mengecilkan hemoroid) dan koagulasi inframerah.

4. Pembedahan: Pada kasus hemoroid yang parah atau yang tidak dapat diatasi dengan prosedur minimal invasif, pembedahan untuk mengangkat hemoroid (hemoroidektomi) dapat dilakukan. Hemoroidektomi merupakan prosedur yang efektif, tetapi memerlukan pemulihan yang lebih lama.

Komplikasi

Meskipun sebagian besar kasus hemoroid dapat diatasi tanpa komplikasi, dalam beberapa kasus, hemoroid dapat menimbulkan masalah yang lebih serius, seperti perdarahan berat atau trombosis hemoroid yang menyebabkan rasa sakit parah. Jika tidak ditangani dengan baik, hemoroid dapat berkembang menjadi infeksi atau abses.

Kesimpulan

Hemoroid adalah kondisi umum yang dapat mempengaruhi kualitas hidup penderitanya. Penyebabnya bervariasi, mulai dari gaya hidup yang tidak sehat hingga faktor fisiologis seperti kehamilan dan penuaan. Meskipun kebanyakan kasus dapat diatasi dengan perubahan gaya hidup dan perawatan konservatif, pada beberapa kasus yang lebih parah, prosedur medis atau pembedahan mungkin diperlukan. Apabila memiliki gejala seperti dijelaskan diatas segeralah pergi ke dokter untuk memeriksakannya. Pencegahan dan pengelolaan yang tepat dapat mencegah kekambuhan dan meningkatkan kualitas hidup penderita.


Read Entire Article