Jorge Martin Sebutkan Rahasia Raih Gelar Juara

“Pada dasarnya saya sedikit melatih pikiran saya, saya punya ruang khusus dalam hal itu,” kata Jorfa Martin, di laman resmi MotoGP, Jumat (22/11).

Pembalap Spanyol itu mengatakan, dirinya mulai mengubah pola pikir dan makna mengenai kemenangan dan gelar juara dunia, setelah gagal merebut mahkota dan podium tertinggi pada tahun 2023. 

Saat itu, Jorge Martin terpaut tipis dari juara dunia dua kali sekaligus rival terdekatnya musim ini, Francesco ‘Pecco’ Bagnaia (Ducati Lenovo). Martin pun harus puas menjadi runner-up pada musim 2023.

Pembalap 26 tahun itu kemudian mengubah cara pandang dan obsesinya tentang kemenangan.  Hal itu membuatnya jadi lebih dewasa dan konsisten saat menjalani musim 2024 dengan kuat dan solid.

“Saya pikir harus mencari makna yang lebih dalam, seperti menang untuk orang-orang (tim dan keluarga), dan dapat meninggalkan sesuatu (warisan) untuk masa depan. Saya mencari makna itu dalam berbagai hal sehingga saya tidak terobsesi dengan ‘menang’,” ujar Jorge Martin.

Hal itu pun kembali dibuktikan saat balapan final di Barcelona, dimana dirinya menahan diri untuk kemudian finis di posisi ketiga. Dia di belakang Bagnaia dan Marc Marquez (Gresini Racing), sekaligus meraih total 508 poin, unggul 10 poin dari Bagnaia yang harus puas menjadi runner up.

Keberhasilan Martin menyabet gelar juara dunia MotoGP juga mencatatkan beberapa rekor. Salah satunya mematahkan hegemoni tim pabrikan di MotoGP. Martin (Prima Pramac) menjadi pembalap tim satelit atau pembalap non-pabrikan pertama yang mampu meraih gelar juara dunia. ant