Warning: session_start(): open(/home/beritaharianid/public_html/src/var/sessions/sess_45bdd144f40de3ce2b75110dd5d69d64, O_RDWR) failed: No space left on device (28) in /home/beritaharianid/public_html/src/bootstrap.php on line 59

Warning: session_start(): Failed to read session data: files (path: /home/beritaharianid/public_html/src/var/sessions) in /home/beritaharianid/public_html/src/bootstrap.php on line 59
Pelaku Pariwisata Sebut Desa Wisata Mesti Memenuhi 4A - Media Berita Indonesia

Pelaku Pariwisata Sebut Desa Wisata Mesti Memenuhi 4A

4 weeks ago 5
ARTICLE AD BOX
Kalangan pelaku pariwisata pun menilai perlu ada langkah terobosan yang dilakukan semua pihak. Langkah terobosan dimaksud dengan memberikan pendampingan terhadap desa wisata, sehingga bisa semakin maju. Kemajuan desa dinilai akan bermanfaat bagi perekonomian warga desa.

Menurut Wisnu Arimbawa, salah seorang praktisi wisata Bali asal Klungkung, desa wisata merupakan contoh dari sustainable tourism atau pariwisata berkelanjutan yang nyata. Dengan membangun desa wisata, kata dia, maka kemacetan yang rutin terjadi pada sejumlah kawasan di Bali bisa ditekan. Menurutnya hal itu nyambung dengan harapan dari desa wisata, yang tentu menginginkan agar juga mendapat porsi dari kue pariwisata Bali.

“Jujur, desa wisata tentunya juga mengharapkan ingin berbagi. Mari dong bagi sedikit ‘kemacetan’ (pariwisata) itu. Berikan juga kami kue-kue pariwisata, kan jadi pemerataan,” harap Arimbawa.

Namun mewujudkan desa wisata yang berkualitas tidak bisa ditentukan dalam waktu yang pendek. Butuh proses dan pendampingan dari stakeholder terkait. Mulai dari Dinas Pariwisata, Forum Komunikasi Desa Wisata (Forkomdewi), peran kepala desa atau perbekel dan masyarakat desa.

Menurutnya desa wisata mesti memenuhi 4A. Pertama, attraction (daya tarik wisata), artinya desa wisata mesti memiliki atraksi yang khas, berbeda dari yang lain. Kedua, accesability (aksesibilitas), jadi desa wisata harus ditunjang oleh sarana transportasi yang memadai sebagai tempat menginap. 

Ketiga, amenities (fasilitas) yakni sarana dan alat penunjang, seperti restoran, tempat kuliner dan lainnya. Keempat, ancillary (layanan tambahan), artinya tersedianya pelayanan dari lembaga yang mengelola. Lembaga tersebut akan menjadi bermanfaat bagi para wisatawan karena akan dimudahkan, misalnya menerima tambahan informasi dan lain sebagainya.

Kalau syarat 4A terpenuhi, Wisnu Arimbawa optimistis desa wisata akan dikunjungi oleh wisatawan. “Sehingga wisatawan tak hanya menikmati destinasi yang sudah terkenal seperti Kuta, Sanur, Nusa Dua, Ubud dan lainnya, namun bisa juga menikmati suasana desa wisata,” ucapnya.

Kemajuan desa wisata menurutnya tentu bermanfaat bagi perekonomian warga desa. Bahkan, bisa menekan urbanisasi. “Anak-anak bisa tinggal dan membangun  desa,” imbuh Arimbawa. 7 k17
Read Entire Article