Warning: session_start(): open(/home/beritaharianid/public_html/src/var/sessions/sess_fdf84685bde03d692e2ddc22de4dc0dd, O_RDWR) failed: No space left on device (28) in /home/beritaharianid/public_html/src/bootstrap.php on line 59

Warning: session_start(): Failed to read session data: files (path: /home/beritaharianid/public_html/src/var/sessions) in /home/beritaharianid/public_html/src/bootstrap.php on line 59
Saling Tebar Janji Manis - Media Berita Indonesia

Saling Tebar Janji Manis

1 month ago 9
ARTICLE AD BOX
DENPASAR, NusaBali
Debat kedua Calon Walikota-Calon Wakil Walikota Denpasar di Sanur, Kecamatan Denpasar Selatan, Rabu (6/11) malam, menjadi ajang saling tebar janji manis para kandidat. Pasangan calon (paslon) nomor urut 1, Gede Ambara Putra-I Nengah Yasa Adi Susanto (Abdi) berjanji akan memperhatikan kualitas infrastruktur di Denpasar. 

Sementara paslon nomor urut 2, I Gusti Ngurah Jaya Negara-Kadek Agus Arya Wibawa (Jaya Wibawa) sodorkan komitmen akan memberikan perhatian kepada kaum marginal. Dalam debat tersebut pasangan Abdi lebih banyak ‘menyerang’ sang incumbent.

Saat debat semalam menghadirkan jajaran Forum Komunikasi Pimpinan daerah (Forkopimda) Kota Denpasar dan para pendukung paslon. Kedua paslon masuk bersamaan ke ruang debat pukul 18.30 Wita untuk mengikuti briefing terlebih dulu. 

Debat kedua ini mengusung tema 'Denpasar Kotaku, Denpasar Rumahku' dengan sub tema Adat Budaya, Anak dan Perempuan (Gender), Kesehatan, Penyandang Disabilitas, Kelompok Marginal, Tata Kelola Pemerintahan. KPU Denpasar menampilkan 6 panelis untuk ‘mengukur’ kekuatan kandidat yakni Prof Dr I Wayan Gde Wiryawan SH, MH Prof Dr I Gede Suwindia, S Ag, MA, Dr I Wayan Putu Sucana Aryana SE SH, MH, CMC, Dr Ir Luh Riniti Rahayu MSi, Ni Putu Sri Harta Mimba SE MSi, PhD, Ak, CA, CMA dan dr I Ketut Widiyasa MPH, FISQua, MH. 

Pada sesi pertama kedua paslon memaparkan penekanan visi misi masing-masing. Selanjutnya kandidat yang tarung head to head di Pilkada Denpasar 2024 ini memberikan jawaban atas pertanyaan dari moderator dan saling adu gagasan atas pertanyaan masing-masing paslon. 

Pasangan Abdi langsung menyenggol kondisi infrastruktur di Kota Denpasar khususnya trotoar yang kurang terurus. Ditambah kurangnya rambu untuk disabilitas dan kurangnya tata kelola kota yang menyebabkan banyak toko modern yang mengalahkan pedagang tradisional. 

Di sisi lain, menurut Abdi, dengan kurangnya tata kelola kota ini banyak kendaraan yang parkir sembarangan khususnya mobil pembawa barang yang disebabkan menjamurnya pertokoan modern. “Oleh karena itu, kami akan membuat tata kelola kota yang lebih baik sehingga pedagang tradisional tidak dikalahkan dengan toko modern. Di sisi lain juga trotoar akan sangat kami perhatikan khususnya memberikan tempat khusus bagi penyandang disabilitas agar merasa aman dan nyaman,” janji Cawali Ngurah Ambara. 

Selain itu, Ngurah Ambara mengatakan, pasangan Abdi juga akan memperhatikan kualitas urban yang masuk ke Denpasar agar memberikan kontribusi dan investasi yang positif. Di sisi lain, untuk kualitas puskesmas juga akan ditingkatkan termasuk menambah fasilitas puskesmas pembantu dan pemberdayaan Posyandu. 

Disenggol soal disabilitas, seperti tak mau kalah, pasangan Jaya-Wibawa langsung menangkis. Cawali Jaya Negara mengungkap bahwa selama memimpin pemerintahan Kota Denpasar bersama Arya Wibawa telah memenuhi kebutuhan disabilitas. Selain itu, kaum urban yang datang sudah sangat diperhatikan. 

Kata Jaya Negara, di Denpasar ada Forum Pembauran Kebangsaan terdiri dari berbagai suku di dalamnya dan semua suku diberikan ruang. “Jika ada perayaan kebudayaan ditampilkan ada Reog Ponorogo ada juga Barongsai agar Denpasar menjadi rumah mereka. Semua berkolaborasi dalam semua kegiatan kebudayaan,” ujar politisi senior yang juga Sekretaris DPD PDIP Bali ini.

Menurut Jaya Negara, khusus untuk kaum marginal yang merupakan masyarakat terpinggirkan, Pemkot Denpasar memiliki jurus penanganan khusus. Jaya-Wibawa selama ini memberikan berbagai program, mulai dari pemberian pendidikan hingga  membuka lapangan kerja sehingga bisa memberikan peningkatan perekonomian mereka. “Kami menangani kaum marginal dengan meningkatkan pendidikan dan perekonomian mereka. Termasuk sekolah mereka diperhatikan dan memberikan kehidupan yang layak. Terbukti angka kemiskinan ekstrem di Kota Denpasar sudah 0 persen dan kemiskinan menurun jauh hanya tinggal 2,68 persen,” beber Jaya Negara.mis
Read Entire Article