ARTICLE AD BOX
Tampil di Beitun Wooden Course, Taichung City, tim Woodball Indonesia membawa pulang satu medali emas, satu perak dan satu perunggu. Medali emas diraih Ariska Untung dan Surya Aditya yang turun di nomor Men’s Double Stroke. Medali perak diraih Siti Masithah dan Febriyanti di Women’s Double Stroke.
Sedangkan medali perunggu dari Margo Nugraha dan Komang Sumiasa. Di sisi lain, Surya Aditya menempati peringat ke-4 di nomor Single Stroke Men. Di nomor putri, Febriyanti juga menempati peringkat empat Single Stroke Women dan Siti Mashita finis di posisi ke-8.
Menurut Aang Sunadji, rangkaian prestasi Woodball Indonesia meningkat karena peran banyak pihak yang mendukung.
Aang menyatakan, pihak-pihak yang mendukung dari berbagai sektor pemerintah seperti Kementerian Pemuda dan Olahraga. Dari pihak swasta juga ikut mendukung, salah satunya seragam para atlet dan pelatih yang merupakan karya anak bangsa seperti Mills Sport. "Termasuk pengurus provinsi yang mencetak atlet terbaik untuk Indonesia,” kata Aangm melalui keterangan tertulis pada Kamis (28/11).
Sementara itu, di sela-sela Taiwan Open juga digelar General Assembly Internasional Woodball Federation (IWbF). Salah satu pembahasan untuk mengukuhkan posisi woodball sebagai cabang olahraga yang diakui di internasional, sehingga dapat dimainkan di multievent olahraga dunia. Apalagi, untuk pertama kalinya woodball akan diperlombakan di SEA Games. Hal ini tentu akan berimbas kepada perjalanan woodball Indonesia di mata dunia.
"Kami optimis, dengan kerja sama solid antara IWbA dengan IWbF, pemerintah, dan sektor swasta, Woodball Indonesia akan terus mencetak prestasi membanggakan di kancah internasional," ucap Aang. k22